PENGERTIAN, MACAM-MACAM, DAN CONTOH MAJAS

Materi pelajaran Bahasa Indonesia baik SD, SMP, SMA pasti berkaitan dengan majas. Majas menurut wikipedia, adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.

Majas digunakan dalam penulisan karya sastra, termasuk di dalamnya puisi dan prosa. Umumnya puisi dapat mempergunakan lebih banyak majas dibandingkan dengan prosa. Dengan adanya majas, karya sastra akan menjadi lebih indah dan lebih menarik untuk dibaca sehingga pembaca membacanya berulang-ulang. Secara umum, majas dibagi menjadi 4, yaitu :

  1. Majas Perbandingan
    Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :
    • Asosiasi atau Perumpamaan
      Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
      Contohnya :
      > Semangatnya keras bagaikan baja.
      > Lidahmu bagaikan pisau belati.
      > Mukanya pucat bagai mayat.
    • Metafora
      Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara.
      Contohnya :
      > Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
      > Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
      > Ia adalah lintah darat yang sangat terkenal
    • Personifikasi
      Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
      Contohnya :
      > Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.
      > Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
      > Padi menunduk mengucapkan selamat pagi.
    • Alegori
      Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
      Contohnya :
      > Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang
         kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan
         yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
    • Simbolik
      Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
      Contohnya :
      > Ia terkenal sebagai buaya darat.
      >
      Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
      >
      Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
    • Metonimia
      Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau label dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
      Contohnya :
      > Ayah menghisap gudang garam. (gudang garam = merek rokok)
      > Ayah pulang dari luar negeri naik garuda. (garuda maksudnya pesawat)
      >
      Setiap pagi Ayah selalu meminum kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
    • Sinekdok
      Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
      1. Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
        Contohnya :
        > Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
        > Per kepala mendapat Rp. 300.000.
      2. Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
        Contohnya :
        > Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
        > Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
    • Simile
      Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
      Contohnya :
      > Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
         berkorban apa saja.
  2. Majas Pertentangan
    Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
    1. Antitesis
      Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
      Contohnya :
      > Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
      >
      Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan. 
    2. Paradoks
      Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta.
      Contohnya :
      >
      Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
      >
      Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
    3.  Hiperbola
      Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
      Contohnya :
      >
      Suaranya menggelegar membelah angkasa.
      >
      Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
    4. LitotesLitotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
      Contohnya :
      >
      Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
      >
      Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?
  3.  Majas Penegasan
    Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
    1. Pleonasme
      Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
      Contohnya :
      >
      Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
      >
      Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
    2. RepetisiRepetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
      Contohnya :
      >
      Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
      >
      Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra
         bangsa.
    3. ParalelismeParalelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
      Contohnya :
      > Cinta adalah pengertian
         Cinta adalah kesetiaan
         Cinta adalah rela berkorban
    4. TautologiTautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
      Contohnya :
      >
      Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
      >
      Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
    5. KlimaksKlimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat.
      Contohnya :
      >
      Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba
         Agustusan.
      >
      Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak
         untuk mengurusi hal pribadi seseorang.
    6. AntiklimaksAntiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
      Contohnya :
      >
      Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan
         itu.
       

      > Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
    7.  Retorik
      Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
      Contohnya :
      >
      Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
      > Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

    4. Majas Sindiran
    Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi :

           
    1. Ironi

    Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.
    Contohnya :
    > Ini baru namanya siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
    > Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.
          
    2. Sinisme
    Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain.
    Contohnya :
     >
    Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti dirimu.
     >
    Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.
          
    3. Sarkasme
    Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah. 
    Contohnya :
    >
    Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
    >
    Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!


    Bagaimana, sudah paham bukan apa itu majas dan jenis-jenisnya? Ada baiknya Anda mempelajari lebih dalam materi ini, karena memang sering keluar di mata pelajaran Bahasa Indonesia di berbagai jenjang pendidikan. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.
    Wassalamu alaikum wr. wb.



    referensi :
    Wikipedia.org

0 komentar:

Posting Komentar