Tampilkan postingan dengan label BIOLOGI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BIOLOGI. Tampilkan semua postingan
Pelajar-sejati.blogpsot.com - Sistem saraf tepi terdiri atas sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala (kranial) berjumlah 12 pasang. Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik.









  1. Susunan Saraf Simpatik
    Sistem saraf simpatik terdiri atas serangkaian serabut saraf berpasangan berupa ganglion-ganglion yang tersebar pada beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, aderah pinggang, dan daerah pelvis.
    Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot jantung, otot-otot tak sadar, semua pembukuh darah, dan semua alat-alat dalam, seperti usus, lambung, prankeas, dan hati.
  2. Susunan Saraf Parasimpatik
    Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.
    Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik. 
                           

Sekian dari saya, terimkasih ...
Wassalamu alaikum wr. wb.
Pelajar-sejati.blogspot.com - Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi :
  • Menghantarkan impuls / rangsangan
  • Memberikan respon terhadap impuls
  • Mengatur kerja sistem organ











1. SEL SARAF

Sistem saraf tersusun oleh komponen-komponen terkecil yaitu sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit.

Sebuah sel saraf terdiri dari tiga bagian utama, yaitu badan sel, dendrit, dan neurit (akson)

*Gambar sel saraf (neuron)*

  1. Badan sel
    Badan sel merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel terdapat inti sel (nucleus) , nucleolus , sitoplasma.
  2. Dendrit
    Dendrit adalah serabut sel saraf pendek yang keluar dari badan sel berupa lanjutan plasma, dan bercabang-cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan impuls rangsang dari reseptor ke badan sel.
  3. Neurit (akson)
    Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat neurofibril berupa benang-benang halus. Neurofibril dibungkus oleh selubung/ selaput myelin yang merupakan penjuluran sel Schwann. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Fungsi myelin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian akson yang tidak terbungkus myelin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.

    Sinapsis
    adalah daerah celah halus persambungan neurit dan ujung dendrit sel saraf yang lain.
Perbedaan antara Dendrit dan Akson (Neurit) adalah:
  • Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf.
  • Akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain.
  • Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Sekian dari saya .. Wassalamu alaikum wr. wb.


Pelajar-sejati.blogspot.com - Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi dapat berlangsung. Tiga komponen tersebut yakni Reseptor, Konduktor, dan Efektor.
  1. Reseptor
    Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indra.
  2. Konduktor
    Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan. Bagian tersebut adalah sel-sel saraf (neuron) yang membentuk sistem saraf.
    Sel-sel saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga yang membawa pesan dari pusat saraf.
  3. Efektor
    Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah dihantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
Sistem kerja ketiga komponen tersebut dapat digambarkan seperti berikut :

Penyakit Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan racun neurotoxin yang menyerang saraf sehingga dapat membuat kontraksi otot yang menyakitkan terutama otot rahang dan leher serta dapat mempengaruhi otot-otot pernafasan sehingga dapat mengancam jiwa.

C. tetani termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick. Spora yang dibentuk oleh C. tetani ini sangat resisten terhadap panas dan antiseptik. Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (1210C, 10-15 menit) dan juga resisten terhadap fenol dan agen kimia lainnya. Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian. Umumnya, spora bakteri ini terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam. Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf). C. tetani menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin. Fungsi dari tetanoysin tidak diketahui dengan pasti, namun juga dapat memengaruhi tetanus. Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.

Gejala Penyakit Tetanus
Tanda dan gejala tetanus dapat muncul kapan saja mulai dari beberapa hari sampai beberapa minggu setelah bakteri penyebab tetanus masuk ke dalam tubuh melalui luka. Dengan rata-rata masa inkubasi tujuh sampai delapan hari gejala tetanus baru muncul.

Tanda-tanda dan gejala tetanus secara berurutan adalah sebagai berikut:
  • Spasme dan kaku pada otot rahang
  • Dikuti kekakuan pada otot leher
  • Kesulitan menelan
  • Otot perut menjadi kaku
  • Kejang tubuh yang menyakitkan sampai tulang punggung melengkung (epistotonus), berlangsung selama beberapa menit. Kejang ini biasanya dipicu oleh kejadian kecil, seperti suara keras, sentuhan fisik atau cahaya
  • Kematian dapat terjadi karena kesulitan bernafas, lantaran otot-otot pernafasan tidak berfungsi normal.
Tanda dan gejala tetanus lainnya yang mungkin menyertai antara lain:
  • Demam
  • Berkeringat
  • Tekanan darah tinggi
  • Denyut nadi atau jantung cepat
Obat Tetanus
  • Antitoksin (Anti Tetanus Serum atau ATS). Saat ini tersedi antitoksin tetanus, seperti tetanus immune globulin. Namun, antitoksin ini hanya dapat menetralkan racun yang belum terikat jaringan saraf.
  • Antibiotik. Antibiotik diperlukan untuk membunuh bakteri penyabab tetanus, baik diberikan secara oral (diminum) atau dengan suntikan (umumnya).
  • Vaksin. Sekali mengalami tetanus tidak membuat seseorang kebal terhadap serangan beriikutnya. Jadi, ia harus menerima vaksin tetanus untuk mencegah infeksi tetanus di kemudian hari.
  • Obat penenang. Dokter umumnya menggunakan obat penenang kuat untuk mnegndalikan kejang otot, contohnya diazepam.
  • Obat lain. Obat lain, seperti magnesium sulfat (MgSO4) dan beta blockers tertentu, dapat digunakan untuk membantu mengatur aktivitas otot tak sadar, seperti detak jantung dan pernafasan.
Sekian dari saya, atas kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamu alaikum wr. wb.





referensi :
wikipedia.org
mediskus.com